SAAT PAYUNG SAKINAH ITU KAU GENGGAM


SAAT PAYUNG SAKINAH ITU KAU GENGGAM

Amplop berwarna Kuning itu berisi Biodata Calon DIAWALI dari ngaji (Liqa’) bersama sang Murabbi Ustadz Eko Harjanto, seorang mahasiswa senior Jurusan D3 Sastra Perancis dan S1 Sastra Jepang di kampusku Fakultas Ilmu Budaya UGM Jogja dan aktivis Tarbiyah. Suatu ketika sedang liqa’ di Musholla al-Adab FIB UGM. Pada hari itu Selasa (tanggal dan bulannya lupa) tahun 2002 kami mengawali pertemuan untuk sekedar ngaji dan membaca al-Quran (tadarus). Usai tadarus bergilir dari satu ikhawan (sahabat laki-laki) ke ikhwan berikutnya (lihat di judul sebelumnya diatas “#USTADZ Eko Harjanto DAN SEGENAP IKHWAH”). Setelah itu ustadz Eko memulai ta’limnya. Tema utama yang disajikan saat itu adalah Mengkaji Tafsir surat An-Nur ayat 32. Penjelasan dimulai dari ustadz Eko membacakan ayat 32 itu lalu menerjemahkan sesuai yang tercantum di dalam al-Qur’an dan dilanjutkan dengan membahas serta mengkaji tafsir dari ayat itu. Tafsir yang diangkat saat itu adalah tafsir Ibnu Katsir. ”dan kawinkanlah orang-orang yang sendiri di antara kalian, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahaya kalian yang lelaki dan hamba-hamba sahaya kalian yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” Nah, usai Jeddah pariwara, upzz, maksudnya usai ngaji tadi kami ngobrol-ngobrol santai sambil selonjoran di Musholla al-Adab menunggu waktu shalat dzuhur. Tibalah waktu adzan dzuhur dan kamipun shalat berjamaah. Selepas shalat masih melanjutkan lagi cerita dan biasa sharing terkait aktivitas masing2 ikhwah dana pa permasalah pribadi yang dihadapi saat ini dan bagaimana solusi untuk menghadapinya. Lalu kami saling berutkar cerita. Tibalah giliran saya berceritera tentang banyak hal yang berhubungan dengan perkuliahan sebentar lagi masuk UAS Semester 4, kegiatan dakwah sebagai sekjend di KAMIB hingga di JS UGM, dan terakhir adalah ceritera saya tentang petualangan cinta yang terjadi di Gedung Arfa Lantai 5 Jakarta Pusat.   Ta’aruf yang Hampir Batal terlaksana  Pertemuan pertama di Rumah Bapak  RUMAH PAMAN DAN BIBI MELATI SELMAN (orangtua Alor yang menjadi wali di Jogja)   AKAD, AHAD 22 JUNI 2003 RUMAH BAPAK DI TEMPEL SLEMAN 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama